Senin, 17 Juni 2013

Mengubah Basmalah, mati dibunuh oleh TENTARA Allah Swt.

Adalah Raja Al Hakim Al Fathimy yang merupakan sosok pemimpin yang sombong dan mengaku Tuhan layaknya Fir'aun. Bhakan ia telah berani mengubah kalimat basmalah. *(nauzubillah.)* ia pun kahirnya mati mengenaskan hanya karena dikerubuti lalat.

***

Pada suatu masa ada seorang penguasa dinasti Fathimiyyah bernama Al Hakim Al Fathimy membangun sebuah masjid jami' dikota Kairo. Namun pada masa akhir kekuasaannya, ia berubah menjadi seorang penguasa yang berfikiran menyimpang, sombong dan murtad. Ia congkak hingga mengaku dirinya sebagai tuhan dan menganjurkan rakyatnya untuk menyembahnya. Rupanya raja itu silau dengan kemajuan kerajaan yang dia pimpin.



Karena begitu congkaknya, Raja Al Hakim berani sekali mengubah kalimat Basmalah. Kalimat Bismillahirrahmanirrahim digantinya dengan Bismilhakim arrahmanirrahim. Ia pun bahkan mengumpulkan rakyatnya untuk mengimani hal itu. *(astaghfirullah.)*

‘‘Wahai rakyatku, mulai saat ini siapa saja yang beriman kepadaku, maka akan aku beri hadiah...!!!’’ demikian sambutannya di hadapan rakyat.

‘‘Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukannya, maka hukuman akan menanti kalian...!!!’’ imbuh dari raja congkak itu. *(nauzubillah min zalik.)*

Semua rakyat tidak bisa berbuat apa². Di antara mereka terpaksa beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam secara sembunyi² karena takut akan ancaman itu. Namaun, tidak sedikit pula dari rakyat yang ikut mengimani Raja Al Hakim sebagai tuhan.

Hingga tibalah waktunya, dimana musim panas meliputi wilayah kerajaan tersebut. Pada saat itulah, Allah Azza Wa Jalla menunjukkan bahwa Dia-lah satu²nya Tuhan yang berhak disembah, melalui makhluk ciptaan-Nya yang lemah bernama lalat. Allah SWT menunjukkan bahwa hanya Dia satu²nya yang berhak diyakini sebagai Tuhan Yang Maha Esa, bukan dirimu wahai Al Hakim.

Tiba² saja begitu banyak lalat yang mengerubuti raja AL Hakim. Seluruh pengawal dan pelayannya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala upaya mengusir lalat² itu dari tubuh Al Hakim, namun semua tak berguna.

Al Hakim yang mengaku tuhan itu tak mampu berbuat apa². Kesombongan dan kecongkakannya tak terdengar lagi. Ia lari tunggang langgang untuk menghindari hewan lemah seperti lalat itu.

Pada saat yang mengkhawatirkan itu, ada seorang qari' yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan suara yang keras dan indah untuk didengar. Ayat Al Qur'an yang dibacanya tersebut adalah surat Al Hajj ayat 73.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

Artinya;
‘‘Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah SWT sekali² tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah...!!!’’ (QS.Al Hajj: 73).

Qari' itu melanjutkan lagi bacaannya dengan ayat berikutnya,

مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

Artinya;
‘‘Mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar²nya. Sesungguhnya Allah benar² Maha kuat lagi Maha Perkasa...!!!’’ (QS. Al Hajj: 74).

Ayat² yang dibacakan oleh hamba Allah tersebut kontan saja membuat para pengikut dan rakyat raja Al Hakim tersentak kaget. Keyakinan mereka menjadi goyah. Ayat² itu seolah² sengaja diturunkan untuk mendustakan dan membantah pengakuan raja Al Hakim selama ini.

Kerumunan lalat itu telah menyadarkan orang banyak akan kebodohan mereka dengan mengikuti seruan Al Hakim. Lalat² itu benar² telah menjadi tentara² Allah SWT.

Tidak menyakiti memang, namun serbuan lalat² itu bisa menggoyahkan kekuasaan sang penguasa. Raja Al Hakim akhirnya jatuh tersungkur dari singgasananya. Raja sombong itu akhirnya lari dan mati mengenaskan dalam pelariannya.

Sumber;
→ Kitab Tsamarat Al Auraq oleh Ibn Hujjat Al Hamawy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar